Di pembicaraan telepon itu kelihatan kedua presiden sama-sama tidak puas. Biden terus mendesak Ghani untuk memperbaiki kinerja. Ghani mendesak Biden segera mengucurkan bantuan.
Waktu saling desak itu terjadi separo provinsi di Afghanistan sudah jatuh ke tangan Taliban.
Pasukan Ghani melemah di semua sektor. Mereka belum juga gajian. Demikian juga para penyelenggara negara lainnya.
Biden menyebut Ghani punya tentara jauh lebih banyak dari pejuang Taliban (300.000: 160.000). Biden memuji tentara Ghani itu sebenarnya hebat-hebat.
Mestinya tentara pemerintah menang jumlah, menang fasilitas, menang mutu latihan, dan menang persenjataan. Tapi Afghanistan jatuh ke tangan Taliban begitu mudahnya. Hampir tanpa perlawanan.
Amerika dan sekutu memang tidak mudah mengeluarkan bantuan. Harus mendapatkan persetujuan Kongres. Syarat pengajuannya pun tidak mudah. Harus ada pertanggungjawaban untuk dana bantuan sebelumnya. Termasuk apakah bantuan itu sudah menghasilkan target yang direncanakan.
Biden tentu sulit memperjuangkan tambahan bantuan kalau hasilnya tidak terlihat jelas di lapangan. Biden terus mendesak Ghani untuk merangkul para pemimpin Afghanistan lainnya. Setidaknya agar kelihatan kompak dalam melawan Taliban.