Karena itu, Indonesia mengajak komunitas internasional untuk membantu menyalurkan vaksin COVID-19, alat kesehatan, dan obat-obatan untuk pengungsi Rohingya di Cox’s Bazar.
“Masyarakat internasional harus bekerja sama untuk memastikan pengungsi Rohingya dapat segera memperoleh akses vaksin,” kata Retno.
Indonesia juga menyeru masyarakat internasional untuk membantu menciptakan kondisi yang mendukung kembalinya pengungsi Rohingnya ke rumah mereka di Myanmar.
Dalam konteks itu, Menlu Retno menekankan pentingnya penyelesaian krisis politik di Myanmar dengan segera, antara lain melalui implementasi Konsensus Lima Poin yang telah disepakati para pemimpin Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
“Krisis politik yang berkepanjangan akan menghambat upaya repatriasi (Rohingya),” ujar dia.
Indonesia juga mendorong masyarakat internasional untuk mendukung kerja AHA Centre, yang saat ini sedang melakukan penyaluran bantuan kemanusiaan di Myanmar, termasuk kepada warga Rohingya di sana.
Sedikitnya 700.000 warga Rohingya melarikan diri dari rumah mereka di Negara Bagian Rakhine ke Bangladesh pada 2017 selama operasi oleh tentara di bawah komando Jenderal Senior Min Aung Hlaing, yang kini menjadi perdana menteri dan kepala junta Myanmar.