IPOL.ID – Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan ajang balapan Formula E segera berjalan di Ibu Kota Jakarta. Pria yang akrab disapa Ariza itu berharap tidak ada interpelasi dari DPRD DKI Jakarta, Senin (18/10).
“Kita berharap apapun masalah yang ada di DKI Jakarta, bisa didiskusikan bersama antara DPRD DKI dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta,” kata Wagub DKI Jakarta, Ariza di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (18/10).
Meski demikian, sebut Ariza, Formula E sudah dipersiapkan dengan matang. Adapun DKI Jakarta resmi menjadi tuan rumah dalam ajang balap Formula E pada 4 Juni 2022.
Kabar itu pula yang disampaikan oleh Co-Founder Formula E, Alberto Longo. Ajang itu sesuai peraturan yang ada dan untuk kepentingan warga Jakarta.
Diketahui bahwa jadwal itu tercatat dalam kalender balapan musim ke delapan 2021/2022 yang ditetapkan FIA World Motor Sport Council di Paris.
Tetapi ajang balap mobil listrik yang bakal digelar di Ibu Kota Jakarta pada 4 Juni 2022 itu masih menuai perdebatan di kalangan anggota DPRD DKI. Bahkan DPRD DKI Jakarta menyatakan, hak interpelasi akan terus berjalan.
Hingga saat ini saja, terdapat 33 anggota DPRD DKI dari Fraksi PDIP dan Fraksi PSI yang kompak membubuhkan tanda tangan untuk menggulirkan hak interpelasi.
Menyikapi hal itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tetap menghormati sikap anggota DPRD DKI Jakarta yang mengajukan hak interpelasi.
“Mudah-mudahan dengan demikian tidak perlu ada interpelasi ya,” ujar wagub DKI.
Sebelumnya, setidaknya ada tujuh fraksi DPRD DKI Jakarta dan 4 pimpinan DPRD DKI menyatakan menolak interpelasi dan mendukung penuh perhelatan Formula E.
Tujuh Fraksi tersebut adalah Fraksi Gerindra, Fraksi PKS, Fraksi Demokrat, Fraksi PAN, Fraksi NasDem, Fraksi Golkar, dan Fraksi PKB-PPP.
Adapun empat pimpinan dewan (DPRD DKI) yang menolak interpelasi yakni Mohamad Taufik dari Fraksi Gerindra, Abdurrahman Suhaimi dari PKS, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani dari Fraksi PAN dan Misan Samsuri dari Fraksi Demokrat.
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta, Zita Anjani terheran. Dan interpelasi menjadi gaduh.
“Interpelasi ini gaduh. Ayolah saling belajar menghargai, DPRD DKI ini kan institusi terhormat yang sifatnya kolektif kolegial. Tidak boleh ada 1 pihak yang merasa lebih senior sampai menghalalkan segala cara”.
Zita katakan, 7 fraksi yang menolak, tolong di hormati. “Kan jelas 7 fraksi ini jumlahnya lebih banyak. Kalau ada pihak-pihak yang tetap ngotot, ini justru tidak menghargai proses demokrasi yang ada di DPRD DKI,” tutup Zita. (ibl)