IPOL.ID – Tidak berkibarnya bendera Merah Putih di podium juara membuat ironi ditengah keberhasilan tim Indonesia menjuarai Piala Thomas Cup di Denmark. Hal itu terjadi karena masalah standar tes doping. Bendera Merah Putih pun berganti dengan bendera PBSI.
Menurut Roy Suryo, memodifikasi logo cabang olahraga (cabor) dengan diberi latar warna merah putih bukanlah solusi. “Kalau saya terus terang tidak menyarankan itu. Itu akan membuat satu, logo dari organisasi yang sudah menaungi semua cabor atau beberapa cabor harus melakukan modifikasi,” kata dia kepada wartawan, Senin (18/10).
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga ini mengatakan tindakan atlet seperti berlari membawa bendera Merah Putih sesaat setelah memastikan kemenangan untuk saat ini sudah cukup. Ketimbang mengubah logo cabor.
Roy pun lebih menyarankan ada penambahan motif merah putih di jersey atlet. Sehingga nuansa Indonesia lebih kentara.
“Tapi kalau dipikir secara kreatif mungkin dari sisi jersey atau baju yang lebih menonjolkan merah putih, di samping dengan ada garuda Pancasila itu bisa. Jadi ketika pun tayang itu sudah ada merah putihnya di situ,” katanya.
Namun Roy mengingatkan, penggunaan lambang negara harus sesuai dengan aturan. Sehingga jika ditambahkan ke jersey atlet harus sesuai aturan.
“Tapi ini harus dilihat juga aturan dalam undang-undang tentang bendera, bahasa, lagu kebangsaan dan juga lambang negara. Jangan sampai kemudian nanti malah menabrak aturan,” tegasnya.
Solusi ini, kata Roy Suryo, hanya untuk sementara saja. Dia tetap menekankan agar ada evaluasi menyeluruh terhadap kinerja Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI) dan Komite Olimpiade Indonesia (KOI).
“Tapi sekali lagi, menurut saya bukan mengakalinya karena kita jago untuk soal-soal kayak gitu. Pemerintah dalam hal ini Kemenpora untuk melakukan revisi dan evaluasi keras terhadap LADI dan juga KOI,” pungkasnya. (rob)