Dalam kesempatan itu, cukup banyak yang mengapresiasi gagasan Kodam Udayana yang dapat menciptakan pompa hidram. Hak ini untuk membantu masyarakat akan kebutuhan air bersih maupun sebagai sumber mata air untuk pertanian dan lainnya.
Apresiasi itu setidaknya dikemukakan oleh Bupati Tabanan dan salah satu tokoh masyarakat yang diberi kesempatan untuk menyampaikan pendapatnya.
Adapun Pangdam IX Udayana mengemukakan, pengolahan pompa hidram hanya mengandalkan sumber gravitasi air sungai. Jadi tidak ada aliran listrik untuk mengairi areal pertanian dan kebutuhan air bersih bagi warga yang tinggal di atas sungai.
“Langkah ini sangat efisien dari segi pembiayaan dan dapat bermanfaat bagi masyarakat yang tinggal di atas sungai dan yang dulu susah untuk mendapatkan air bersih maupun untuk mengairi lahan pertanian yang luas,” ulas Perwira Tinggi TNI AD tersebut.
Sebelumnya, pembangunan pompa hidram juga digencarkan pihaknya di Daerah Nusa Tenggara Timur (NTT). Hingga saat ini, sebanyak 150 pompa hidram telah terpasang dan mengalirkan air ke ladang serta rumah penduduk di sekitaran wilayah NTT. “Kami menargetkan bakal menyelesaikan 202 titik pompa hidram untuk memastikan warga di NTT mudah mendapatkan air bersih,” katanya.