Dalam menyediakan makanan, pihaknya menerima permintaan terlebih dahulu sebelum mulai memasak sesuai dengan kebutuhan. Dapur ini dioperasikan Tagana dari beberapa kabupaten, seperti Banyuwangi, Jember, Jawa Tengah, Bondowoso dan Pasuruan, serta dibantu para warga. “Rata-rata kami menyiapkan untuk 1.800 bungkus dan sesuai permintaan,” ujar Fariz.
Dapur umum ini juga menyiapkan makanan bagi para relawan atau petugas yang berada di sekitar wilayah tersebut.
Berdasarkan data Posko, Kamis (9/12) pukul 16.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 43 jiwa, luka berat 21 orang, hilang 12 ,orang dan mereka yang mengungsi 6.542 orang. Warga mengungsi tersebar di 125 titik.
Berikut sebaran titik pengungsian yang sebagian besar berada di Kabupaten Lumajang. Ada dua titik dimasing-masing Kabupaten Malang dan Blitar.
Kecamatan Candipuro sebanyak 10 titik pengungsian, jumlah warga 2.331 jiwa, Pasirian 4 titik (1.307 jiwa), Tempeh 12 titik (640 jiwa), Pronojiwo 10 titik (525 jiwa), Lumajang 11 titik (335 jiwa), Sumbersuko 9 titik (302), Pasrujamber 2 titik (212 jiwa), Sukodono 9 titik (204 jiwa), Kunir 8 titik (127 jiwa), Yosowilangun 8 titik (89 jiwa), Tekung 3 titik (67), Senduro 4 titik (66 jiwa), Padang 3 titik (62 jiwa), Jatiroto 3 titik (59 jiwa).