Berbagai studi menghasilkan konsensus terjadinya penurunan kualitas pendidikan Indonesia secara signifikan dibawah BDR (Belajar Dari Rumah) yang diterapkan sejak awal pandemi.
Pelaksanaan BDR yang cenderung tidak efektif dan ketimpangan kemampuan PJJ daring yang lebar antar sekolah dan peserta didik, telah menciptakan learning loss (hilangnya pengalaman dan capaian belajar) dan juga learning poverty (hilangnya kemampuan belajar) pada peserta didik, dengan dampak negatif terbesar dialami oleh peserta didik dari kelompok sosial-ekonomi terbawah.
“Namun, dengan pandemi masih bersama kita dan ancaman serangan Omicron yang semakin nyata, alih-alih terburu-buru mengejar PTM 100 persen, memperbaiki dan menyempurnakan pelaksanaan PTM terbatas serta menyiapkan desain BDR yang lebih nyaman, menyenangkan, dan terjangkau, jauh lebih prioritas dan mendesak,” ujar Yusuf.
BDR merupakan substitusi yang jauh dari sepadan dengan PTM. Dalam pelaksanaan BDR selama pandemi, guru banyak menggantungkan diri pada PJJ daring.