IPOL.ID – Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengungkap Rusia tetap membombardir Ukraina saat negosiasi untuk membahas penghentian Invasi Rusia dilangsungkan.
Perwakilan dari Rusia dan Ukraina menghadiri negosiasi di dekat Sungai Pripyat pada Senin (28/2/2022). Zelensky menyebut serangan yang bertepatan dengan pertemuan itu sebagai metode terencana.
Menurut Zelensky, Kremlin tengah berupaya memberi tekanan pada Kiev agar membuat konsesi. Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin bahkan mendesak militer Ukraina untuk menggulingkan pemerintahan Zelensky.
“Pembicaraan berlangsung dengan latar belakang pengeboman dan penembakan di wilayah kami, kota-kota kami. Sinkronisasi penembakan dengan proses negosiasi sudah jelas. Saya yakin Rusia mencoba menekan (Ukraina) dengan metode sederhana ini,” ujar Zelensky.
Perihal hasil negosiasi, Zelensky tidak memberikan rincian apapun. Namun, ia menegaskan tidak akan membuat konsesi ketika satu pihak kerap menghantam yang lain dengan roket.
Zelensky menambahkan, ibu kota Kiev tetap menjadi tujuan utama bagi Rusia. Selain menerjang Kiev, Rusia turut menembaki kota Kharkiv dengan roket.
Usai dihantam pemboman, Ukraina mengatakan pihaknya masih memperjuangkan Kharkiv. Dari tiga rudal yang diluncurkan, satu rudal berhasil mereka cegat.
Zelensky kemudian mengatakan, Rusia telah melakukan kejahatan perang di Kharkiv. Ia lantas memohon Uni Eropa untuk segera memberikan status keanggotaan kepada negaranya.
Putaran pertama pembicaraan antara delegasi kedua negara pun berakhir dengan kebuntuan. Sebagaimana dilansir dari Al Jazeera, delegasi Rusia Vladimir Medinsky mengatakan kedua pihak akan melanjutkan negosiasi putaran kedua.
Hari kelima invasi lantas bergulir tanpa perubahan signifikan. Militer Ukraina mengklaim, pasukan Rusia telah memperlambat serangan mereka. Tetapi, Rusia dilaporkan masih membidik Kiev.