IPOL.ID – Harga minyak kembali merangkak naik pada penutupan perdagangan, Kamis (16/6) atau Jumat pagi WIB. Perdagangan energi hancur setelah Pemerintah Amerika Serikat mengumumkan memberikan sanksi baru terhadap Iran.
Ditambah pasar energi yang masih tetap fokus pada kekhawatiran pasokan, harga minyak terus melonjak tahun ini.
Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Agustus menetap di USD119,81 per barel, atau naik USD1,30 (1,1 persen). Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juli naik USD2,27 atau 2,0 persen menjadi USD117,58 per barel.
Sehari sebelumnya, pasar minyak terpeleset karena kenaikan suku bunga di Amerika Serikat, Inggris dan Swiss. Kebijakan bank sentral ketiga negara memicu kekhawatiran tentang pertumbuhan ekonomi global.
Setelah aksi jual di awal sesi, pembeli melompat kembali ke pasar karena sebagian besar memperkirakan pasokan akan tetap ketat selama beberapa bulan.
Badan Energi Internasional (IEA) memprediksi permintaan bakal meningkat lebih lanjut pada 2023. Tumbuh lebih dari 2,0 persen ke rekor 101,6 juta barel per hari. Optimisme bahwa permintaan minyak China akan pulih karena pelonggaran pembatasan COVID-19 juga mendukung lonjakan harga.