IPOL.ID – Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria menegaskan, Kafe/Bar Holywings tidak bisa beroperasi kembali. Pasalnya, izin usaha Holywings sudah dicabut dan Pemprov DKI sudah menyegelnya.
“Sekali lagi, ini supaya semuanya clear, untuk Kafe/Bar Holywings sudah dicabut (izinnya), tidak bisa buka lagi,” tegas Riza di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Kamis (30/6).
Diakui orang nomor dua di Pemprov DKI Jakarta ini, saat ini beredar kabar seolah-olah Holywings bisa dibuka kembali. “Kami tegaskan Holywings sudah dicabut izinnya, tidak bisa dibuka,” sambungnya.
Terlebih Holywings juga banyak masalah, bukan hanya soal perizinan penjualan minuman keras, tapi promosi produk yang membawa-bawa unsur agama. Mantan anggota DPR DKI Fraksi Gerindra ini pun meminta kepada Holywings dan usaha hiburan lain untuk menaati perizinan yang berlaku.
Yang terpenting juga, usaha hiburan jangan membuat promosi dengan unsur SARA yang dapat menimbulkan polemik. “Itu juga ada masalah dugaan penistaan agama. Jadi semua harus perhatikan izin dan syarat-syarat, dan jangan ada lagi kasus-kasus SARA,” ucap dia.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) DKI Benny Agus Chandra mengatakan, pihak Holywings bisa memperbarui izinnya bila ingin kembali mengoperasikan tempat tersebut.
“Ya nanti kan (pembaharuan izin) di OSS-kan (online single submission). Kami tetap membantu, kami ingin beri kemudahan tetapi lebih bertanggung jawab,” papar Benny.
Menurut Benny, kasus pencabutan izin Holywings juga berhubungan dengan masalah pajak yang tidak dibayarkan sesuai dengan jenis usahanya.
Misalnya, beberapa gerai di Jakarta terbukti belum memiliki sertifikat standar Klasifikasi Baku Lingkungan Indonesia (KBLI) 56301 jenis usaha bar yang telah terverifikasi.
Sertifikat standar KBLI 56301 merupakan KBLI yang harus dimiliki oleh operasional usaha bar, yakni sebuah usaha yang kegiatannya menghidangkan minuman beralkohol dan non-alkohol.
“Itu ada implikasi pajak. Tetapi intinya bahwa Pemda DKI terus mendorong kemudahan berusaha. Tetapi harus ikut bertanggung jawab, kami sama-sama lah kolaborasi,” jelasnya. (pes)