IPOL.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi bersama Eureka mengadakan webinar bertema Menjaga Keamanan Digital anak-anak.
Kegiatan ini diikuti oleh kelompok masyarakat dari berbagai komunitas di DKI Jakarta, Banten dan sekitarnya. Tujuannya, mendorong masyarakat mengenal dan mengadopsi teknologi digital sehingga mampu mendukung tercapainya target kumulatif sebesar 50 juta orang terliterasi di tahun 2024.
Pengguna internet di Indonesia pada tahun 2021 mengalami peningkatan, we are social mencatat pengguna internet di Tanah Air mencapai 202,6 juta pengguna. Dengan 170 juta penggunanya di antaranya menggunakan media sosial.
Dapat dikatakan pengguna internet di Indonesia mencapai 61,8% dari total populasi. Menurut survei literasi digital di indonesia pada tahun 2021, indeks atau skor literasi digital di Nusantara berada pada angka 3,49 dariskala 1-5. Skor tersebut menunjukkan tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang.
Kementerian Kominfo bersama GNLD Siberkreasi merealisasikan Indonesia Makin Cakap Digital dengan membuat webinar menjaga keamanan digital anak-anak di Cilandak, Jaksel.
Kegiatan webinar yang dilaksanakan Rabu (29/6) tersebut berlangsung pukul 09.30-11.30 WIB. Acara diisi oleh tiga narasumber yang membawakan berbagai materi terkait tema “Menjaga Keamanan Digital Anak-anak”, yaitu Ayu Minarti selaku Pandu Digital Kaizen Room, Alsha Madya Hasintongan Selakurelawan Tik Banten Agtifindo, dan Desi Rahmawati selaku dosen Universitas Negeri Jakarta.
Perkembangan media digital yang semakin pesat menjadi tantangan sendiri dalam penerapan pola asuh. Orang tua harus paham tentang dampak positif dan negative penggunaan media digital bagi anak. Mulai dari memberi pendampingan hingga mengedukasi anak agar dapat menggunakan media digital sebagai media yang tepat.
Perubahan gaya hidup menjadi serba digital juga menawarkan kemudahan dan kepraktisan dalam beraktivitas, masyarakat semakin nyaman dengan melakukan aktivitas keuangan secara digital. Namun pada media digital pun tidak ada yang aman secara 100 persen, yang dapat kita lakukan adalah mengurangi resikonya, dan diperlukan pemahaman masyarakat terkait keamanan digital.
Keamanan digital merupakan sebuah proses untuk memastikan penggunaan layanan digital baik secara daring maupun luring dapat dilakukan secara aman. “Kita juga harus menjadi contoh seperti beraktivitas di dunia digital dengan baik, tidak membuat postingan atau menonton konten negatif serta waktu bermedia digital tidak mengganggu waktu penting seperti ibadah, makan dan family time,” kata Ayuminarti.
Kita juga harus menganalisis konten digital untuk menemukan pola positif dan negatif, memproduksi konten positif dan produktif bersama dan berkolaborasi menciptakan konten digital. “Mari kita rayakan teknologi, hormati ilmu pengetahuan, kita dukung semua bentuk kemajuan, tapi semua harus demi mengangkat derajat manusia,” tandasnya.
Masyarakat dapat mengakses informasi terkait kegiatan webinar literasi digital ini melalui laman https://event.literasidigital.id/ .