Selain pernah menjabat sebagai Pj Gubernur Kepulauan Riau, Bahtiar juga menjabat sebagai Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen), Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI.
“Bahtiar sudah punya rekam jejak di Kemendagri dengan berbagai posisi strategis mengurus bidang kebangsaan, ketahanan seni budaya ini juga sangat memahami mengurus daerah, mempunyai jaringan yang luas dengan lintas tokoh masyarakat, akademisi, intelektual, seniman, budayawan, pekerja seni,ormas, penggiat lingkungan, dan media,” Kata Prof. Jimly Assiddiqie di Jakarta, di beberapa kesempatan.
Lebih lanjut dikatakan, Bahtiar dinilai lebih tepat, adil, dan netral sebagai calon Pj Gubernur DKI Jakarta ketimbang dua nama yang diusulkan.
Seperti yang ditegaskan Jimly, figur Bahtiar yang lebih ideal karena memiliki kapasitas dan kualifikasi seperti yang telah ditentukan.
DKI Jakarta memang memerlukan figur baru pemimpin daerah DKI Jakarta yang netral atau tidak terpolarisasi dalam istilah “kubu-kubuan”.
Hal tersebut disampaikan terkait beberapa isu yang beredar luar bahwa dua kandidat lainnya masih terkesan “menempel” dengan imej ‘titipan istana’ dan ‘orangnya Anies Baswedan’.
Sementara, DKI Jakarta membutuhkan figur yang mampu mengharmonisasikan kepentingan pemerintahan pusat dan pemerintah daerah, atau istilahnya mampu berdiri dengan ‘dua kaki’ di posisi yang netal dan mampu mengakomodasi berbagai kepentingan kebangsaan.