Kesempatan ini juga dimanfaatkan untuk mengundang wisatawan mancanegara untuk kembali merasakan keramahan lebih dari 270 juta penduduk di Indonesia.
Acara kemudian dilanjutkan dengan tradisi tumpengan, di mana Dubes Mayerfas menyerahkan pembagian tumpeng kepada Presiden Senat, Prof. Dr. J. A. Bruijn, Direktur Asia dan Oseania Kementerian Luar Negeri Belanda, Duta Besar Karin Mossenlechner, dan Ketua Indonesia-Netherlands Society (INS), Ed Kronenburg.
Tradisi tumpeng itu menandai pula dimulainya acara jamuan makan malam dengan aneka hidangan khas Indonesia seperti rendang, woku, rica-rica, kambing guling, sate ayam, nasi Bali, jajan pasar, dan ragam kuliner Indonesia lainnya.
Sepanjang acara resepsi, tamu dihibur dengan lantunan lagu-lagu keroncong, langgam Jawa, dan lagu Batak yang sudah familiar. Selain itu, para tamu juga dibuat kagum dengan penampilan dari pemain biola dan piano muda berbakat Indonesia usia 12 tahun, Reo Pramana, murid Royal Conservatory the Hague yang membawakan lagu-lagu klasik terkenal dunia.