IPOL.ID– Siapa sangka semegah Stadion Kanjuruan tak layak. Tapi inilah fakta mengejutkan yang ditemukan tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF).
Menurut anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Rhenald Kasali, struktur serta kualitas bangunan Stadion Kanjuruhan masih di bawah rata-rata stadion standar FIFA.
”Ini gedung stadion banyak dibangun menurut tadi kajian teman-teman, gedung yang dibangun dalam suasana Tahun 1970-an 1980-an suasananya,” kata Rhenald kepada wartawan di Kantor Kemenko Polhukam, Senin (10/10).
”Pada masa itu jumlah penduduk Indonesia belum sebanyak sekarang, pada masa itu kebutuhan atau keinginan masyarakat menggunakan stadion belum seperti sekarang, bangkunya masih panjang seperti itu, ada tempat berdiri, pintunya seperti penjara, sliding,” sambungnya.
Rhenald juga menyebut kalau struktur tangga di Stadion Kanjuruhan sangat curam. Hal ini sangat berbahaya ketika ada keadaan darurat yang membuat terjadinya penumpukan massa.
“Entah mengapa pintunya itu tidak diberikan kunci, tidak diberikan kunci dari pemerintah setempat kepada panitia pelaksana sehingga kalau ada apa-apa itu harusnya di-sliding dibuka. Tetapi adalah pintunya ada panjang begitu kemudian ada seperti di penjara begitu dan yang dibuka hanya beberapa sekat-sekat, bukan sekat, ada semacam pintu lagi di dalamnya begitu ya hanya itu yang dibuka,” ucap Rhenald.