IPOL.ID – DKI Jakarta saat ini membutuhkan banyak taman sebagai resapan air dan untuk mengendalikan banjir maupun genangan. Seperti halnya di wilayah Jakarta Timur, Pemerintah Kota Administrasi setempat telah menyiapkan sebanyak 14 taman yang diyakini dapat membantu mengendalikan banjir dan genangan.
Guna mengantisipasi, menanggulangi banjir maupun genangan, Pemerintah Kota Jakarta Timur, tak hanya mengandalkan pembuatan embung, waduk, situ dan saluran air.
Namun juga menguras saluran penghubung (Phb), saluran mikro maupun waduk dan embung. Tapi juga menyiapkan 14 taman untuk dapat membantu mengendalikan banjir/genangan.
“Salah satu fungsi taman dan hutan kota ini adalah sebagai pengendali banjir/genangan. Di Jakarta Timur ada 14 taman dan lima hutan kota. Seluruhnya berfungsi dengan baik,” kata Kasudin Pertamanan dan Hutan Kota Jakarta Timur, Djauhar Arifin, Rabu (9/11).
Lebih lanjut, Djauhar menyebutkan, saat ini ada 14 taman dan lima hutan kota dilengkapi dengan danau/kolam retensi yang berfungsi sebagai pengendali banjir/genangan. “Dari 14 taman ini memiliki luasan danau retensi 84.323 meter persegi dan lima hutan kota dengan luasan danau retensi 142.871 meter persegi. Sehingga luas totalnya mencapai 227.194 meter persegi”.
Selanjutnya, Djauhar merinci, 14 taman yang berpotensi sebagai pengendali banjir/genangan masing-masing adalah, RTH Taman Bambu Jl. Pagelarang, Setu, Cipayung, seluas 2.458,72 meter persgi. Taman Kembang Sepatu, Setu, seluas 1.027 meter persegi, Taman Mandor Hasan, Bambu Apus, seluas 455,61 meter persegi, Taman PPA Depsos 1 dan 2, Bambu Apus, seluas 687,58 meter persegi, Taman Cempaka, Cilangkap, 12,328,89 meter persegi.
Kemudian RTH Taman Bluntas Jl. Manunggal II, Ceger, seluas 14.516 meter persegi, Taman Salix, Pondok Ranggon, seluas 5.338 meter persegi, Taman Al Umar 1, Lubang Buaya, seluas 943,50 meter persegi, RTH Taman Kumis Kucing Jl. Kumis Kucing, Cibubur, seluas 816,56 meter persegi, Taman Abdul Rachman, Cibubur, seluas 565,8 meter persegi, Taman Palem, Ciracas, seluas 612,84 meter persegi, Taman Waru, Kelapa Dua Wetan, seluas 338,16 meter persegi, Situ Kelapa Dua Kelapa Dua Wetan, seluas 56.000 meter persegi. Selain itu, Taman Ujung Menteng, Cakung, seluas 563,63 meter persegi.
Sedangkan lima hutan kota yang ada di Jakarta Timur meliputi Hutan Kota Rawa Dongkal, Ciracas, seluas 86.736,47 meter persegi, Hutan Kota Ujung Menteng, Cakung, seluas 378 meter persegi. Hutan Kota DAS Sunter Hulu, Cipayung, seluas 30 ribu meter persegi, Hutan Kota Aneka Elok, Cakung, seluas 21.357 meter persegi dan Hutan Kota Pondok Ranggon, Cipayung, seluas 4.400 meter persegi.
Menurutnya, disebut sebagai pengendali banjir/genangan karena fungsi ekologis ruang terbuka hijau terdapat pada taman, hutan kota, jalur hijau dan pemakaman. Taman juga berfungsi sebagai penyegaran udara, mempengaruhi dan memperbaiki iklim mikro.
“Selain itu, menyerap air hujan, pengendali banjir dan pengatur tata air. Untuk memelihara ekosistem tertentu dan melindungi plasma nutfah serta pelembut arsitektur bangunan,” tutupnya. (Joesvicar Iqbal)