IPOL.ID – Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi DKI Jakarta, Endang Kurnia Saputra mengungkapkan, perekonomian Jakarta mulai membaik. Pada triwulan III, katanya, ekonomi Jakarta tumbuh sebesar 5,94% (yoy) atau lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya (5,62%; yoy).
“Angka ini lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi nasional (5,72%; yoy). Pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta yang lebih tinggi ini, terutama bersumber dari kinerja konsumsi rumah tangga, investasi dan ekspor,” ujar Endang dalam keterangan tertulis, Rabu (9/11/2022).
Dari sisi Lapangan Usaha (LU), lanjutnya, pertumbuhan terutama bersumber dari LU Perdagangan, LU Informasi dan Komunikasi, serta LU Jasa lainnya. Sedangkan dari sisi permintaan, konsumsi rumah tangga pada triwulan III 2022 tumbuh sebesar 7,75% (yoy) sehingga memberikan kontribusi sebesar 4,48% (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.
“Pertumbuhan tersebut didorong oleh peningkatan aktivitas masyarakat yang terindikasi dari tingginya mobilitas serta peningkatan impor barang konsumsi dan konsumsi listrik rumah tangga,” katanya.
Selanjutnya, kata Endang, investasi tercatat tumbuh sebesar 6,43% (yoy) dengan andil sebesar 2,46% (yoy) sejalan dengan akselerasi sektor konstruksi serta peningkatan belanja modal pemerintah dan impor barang modal.
Sementara, untuk kinerja ekspor juga tumbuh tinggi yaitu sebesar 13,76% (yoy) baik untuk ekspor barang maupun ekspor jasa. Kinerja ekspor ini memberikan kontribusi sebesar 9,70% (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta.
“Di sisi lain, Konsumsi Pemerintah masih mengalami kontraksi sebesar 9,84% (yoy) dan menjadi penahan laju pertumbuhan,” jelasnya.
Dari sisi sektoral atau lapangan usaha, pertumbuhan pada triwulan III 2022 terutama ditopang oleh pertumbuhan pada LU Perdagangan yaitu sebesar 9,65% (yoy) dengan andil sebesar 1,48% (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta. Kondisi tersebut sejalan dengan peningkatan konsumsi RT seiring pelonggaran kapasitas pusat perbelanjaan dan toko ritel.
Dari sisi Lapangan Usaha Informasi dan Komunikasi, ungkapnya, ada pertumbuhan sebesar 6,09% (yoy) sehingga memberikan andil sebesar 0,81% (yoy) terhadap PDRB DKI Jakarta. LU Jasa lainnya juga tumbuh tinggi yaitu sebesar 18,38% (yoy) yang didorong oleh meningkatnya jasa hiburan dan jasa perawatan pribadi sehingga memberikan kontribusi sebesar 0,66% terhadap pertumbuhan ekonomi DKI Jakarta.
“Disamping itu, beberapa sektor lainnya juga masih mencatat pertumbuhan positif seperti LU Konstruksi (3,36%; yoy) sejalan dengan masih berlanjutnya pembangunan proyek strategis Pemerintah; LU Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum (13,67% yoy) seiring dengan peningkatan aktivitas pariwisata, penyelenggaraan event musik dan olahraga, serta penyelenggaraan MICE berskala nasional dan internasional,” paparnya.
Sedangkan untuk LU Transportasi dan Pergudangan tumbuh sebesar 11,82% (yoy) seiring dengan meningkatnya kinerja bongkar muat, meningkatnya kinerja angkutan darat, laut, dan udara, serta peningkatan aktivitas transaksi perdagangan digital melalui e-commerce.
“Kantor Perwakilan Bank Indonesia DKI Jakarta juga terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mendorong momentum akselerasi pemulihan ekonomi DKI Jakarta di berbagai sektor guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya. (Pin)