Dalam tekanan finansial yang intens, Hambantota berusaha mencari solusi. Bailout (suntikan dana) diusahakan dan saham Hambantota ditawarkan ke China. Pada akhir 2017, dibentuk dua perusahaan baru pengelola Hambantota, yakni Hambantota International Port Group (HIPG) dan Hambantota International Port Services Co. Ltd. (HIPS).
Keduanya dimiliki secara mayoritas oleh China Merchant Port (CMPort), perusahaan yang sudah melanglang-buana di dunia pengembangan pelabuhan. HIPG dan HIPS berada dalam perjanjian konsesi kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU atau PPP) selama 99 tahun. Perjanjian tersebut bukanlah tukar utang dengan ekuitas (debt-equity swap), namun lebih berupa investasi segar oleh CMPort. Utang kepada China tetap berjalan tanpa perubahan.
Jebakan Utang dan Perburuan Rente