MTZ menegaskan anggaran itu hanya diperuntukan untuk ketiga kegiatan saja. Sedangkan anggaran untuk perluasan atau pengembangan lajur sepeda tahun 2023 tidak masuk dalam anggaran.
“Belum ada anggaran untuk perluasan atau pengembangan lajur sepeda di Jakarta. Padahal sebelumnya di pembahasan awal ada Rp38 miliar,” kata MTZ.
Direktur Eksekutif Rujak Center for Urban Studies Elisa Sutanudjaja mengatakan penghapusan anggaran untuk pengembangan jalur sepeda menjadi perbincangan publik. Padahal, keberadaan jalur sepeda diyakini untuk memberi ruang bagi masyarakat yang masih peduli dalam mengurangi emisi karbon akibat penggunaan kendaraan bermotor.
Elisa mengatakan jalur sepeda di Jakarta masih cukup minim jika dibandingkan dengan total panjang jalan di Jakarta.
“Jalur sepeda terproteksi cuma 40 km dari total panjang jalan Jakarta yang 6.700 km. 1 persen aja tidak sampai. Totalnya dengan yang ‘cat’ doang sekitar 300 km, tidak sampai 5 persen total jalan. Tapi buat sebagian orang, jalur sepeda kayak diberlakukan macam tuman penyebab kemacetan,” kata Elisa melalui akun twitter @elisa_jkt, dikutip, Jakarta, Rabu (16/11).