Teras LAKON sebagai wadah berbagai bidang ilmu melestarikan berbagai budaya. “Di situ akan ada koleksi kami dan sewaktu-waktu dapat dibuka seperti museum sebagai sarana berbagi pengetahuan, melestarikan warisan budaya Indonesia,” ucapnya.
Kemudian ada ruang sebagai pintu inkubator mendorong pelaku bisnis fashion masuk ke pasar bisnis global. “Selama ini Indonesia belum mempunyai tempat presentasi untuk dunia fashionnya dan itu belum ada. Nantinya itu ada di Teras LAKON,” ungkapnya.
Menurutnya, usaha melestarikan budaya tak bisa dilakukan sendiri dan butuh dukungan banyak pihak. “Harapan saya agar banyak orang dapat perhatian terhadap usaha pelestarian budaya ini. Jika budaya kita hilang terus kita ini siapa, makanya itu urgent dilakukan,” ajaknya.
Dalam kesempatan yang sama, Adi Purnomo, Arsitek (Mamo Studio) menjelaskan, melihat pameran ini semua ibaratnya seperti model memakai pakaian. Tetapi model itu hanya diam saja disitu dan ada beberapa jenis ornamen, warna yang pada akhirnya bisa membangkitkan perasaan yang lain.