Seperti merepresentasikan aksen dan anak muda melihat budaya Indonesia jika diolah dengan sisi yang berbeda, dari cara berbeda menjadi satu ide, satu kesatuan seperti Bhineka Tunggal Ika, meskipun berbeda-beda tetapi tetap satu juga.
“Harapannya, pameran Lorong Waktu ini dapat menggaet utamanya generasi muda agar tertarik pada budaya Indonesia,” tutup Engel. (Joesvicar Iqbal/msb)