IPOL.ID – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menjalankan sejumlah langkah strategis untuk menjaga kestabilan harga pangan jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal ini dilakukan untuk menindaklanjuti arahan Menteri Dalam Negeri pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi pada Senin (5/12).
“Dalam menindaklanjuti arahan Kemendagri, kami juga mencanangkan Gerakan Menanam demi ketahanan pangan, melaksanakan Operasi Pasar Murah bersama Perangkat Daerah terkait, melaksanakan sidak ke pasar dan distributor agar tidak menahan barang,” ujar Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono saat meninjau Pasar Induk Kramat Jati, di Jakarta Timur pada Selasa (6/12/2022).
Diakuinya, peninjauan itu dilakukan sebagai upaya Pemprov DKI Jakarta dalam mengendalikan inflasi dengan cara menjaga kestabilan harga, memastikan ketersediaan stok dan pasokan komoditas pangan tetap terjaga, serta memperlancar distribusi pangan.
“Pagi ini kami melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia bagi warga Jakarta. Sebelumnya, kita sudah melaksanakan rapat teknis Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID), guna menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting,” kata Heru.
Selain itu, lanjut Heru, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan serta membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antardaerah.
“Serta merealisasikan BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk dukungan pengendalian inflasi,” tegasnya.
Perlu diketahui, kebutuhan pangan di DKI Jakarta meningkat sekitar 1-12% pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72%, sementara peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih sebesar 0,76%.
Prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis bulan Desember 2022 – Januari 2023 berada pada level cukup aman dengan gambaran kebutuhan sebagai berikut:
a. beras : 168.875 ton
b. daging sapi : 8.723 ton
c. daging ayam : 49.494 ton
d. telur ayam : 38.789 ton
e. cabe merah keriting : 6.994 ton
f. cabe rawit merah : 5.323 ton
g. bawang putih : 3.769 ton
h. bawang merah : 13.688 ton
i. gula pasir : 12.514 ton
j. minyak goreng : 35.923 ton
Sementara itu, perkembangan inflasi Jakarta mengalami inflasi ringan sejak November 2022 sebesar 0,05% secara bulanan (mtm). Inflasi bulanan Jakarta yang sebesar 0,05% tersebut dipicu tingginya andil komoditas emas perhiasan (0,014%), sewa rumah (0,013%), dan tomat (0,012%). Sedangkan, sejak Januari hingga November 2022, laju inflasi tahun kalender sebesar 3,64% (ytd). (Pin)