Selain itu, lanjut Heru, Pemprov DKI Jakarta juga berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan serta membangun komunikasi efektif dan memperluas cakupan kerja sama antardaerah.
“Serta merealisasikan BTT (Bantuan Tak Terduga) untuk dukungan pengendalian inflasi,” tegasnya.
Perlu diketahui, kebutuhan pangan di DKI Jakarta meningkat sekitar 1-12% pada bulan Desember 2022 dibandingkan November 2022. Peningkatan kebutuhan tertinggi pada komoditas telur ayam sebesar 12,72%, sementara peningkatan kebutuhan terendah pada bawang putih sebesar 0,76%.
Prognosa ketersediaan dan kebutuhan pangan strategis bulan Desember 2022 – Januari 2023 berada pada level cukup aman dengan gambaran kebutuhan sebagai berikut:
a. beras : 168.875 ton
b. daging sapi : 8.723 ton
c. daging ayam : 49.494 ton
d. telur ayam : 38.789 ton
e. cabe merah keriting : 6.994 ton
f. cabe rawit merah : 5.323 ton
g. bawang putih : 3.769 ton
h. bawang merah : 13.688 ton
i. gula pasir : 12.514 ton
j. minyak goreng : 35.923 ton