“Intinya untuk menciptakan kondisi aman, nyaman, dan tertib. Ini maksudnya adalah langkah proaktif, memetakan dan kemudian setelah itu melihat ada potensi penolakan segala macam segera untuk melakukan pendekatan person to person,” kata Tito dalam keterangannya, Sabtu (24/12).
Upaya tersebut, kata dia, penting dilakukan untuk memastikan umat Kristiani dapat melaksanakan ibadah Natal sekaligus perayaan Tahun Baru dengan tenang, aman, nyaman.
Ia menekankan, agar penanganan yang dilakukan lebih mengedepankan pada langkah-langkah proaktif.
Tito juga mengimbau TNI, Polri, dan pihak terkait lainnya agar bersinergi dengan Pemda untuk mendukung kesiapsiagaan menjelang Nataru.
Hal itu salah satunya dengan mendeteksi dini terkait potensi ancaman, seperti sweeping yang dilakukan organisasi masyarakat (ormas) tertentu.
“Kita ingin menunjukkan bahwa harus ada perlindungan kepada warga-warga kita yang ingin menjalankan ibadah dengan tenang, aman, dan nyaman. Dan kita tunjukkan negara hadir melindungi,” katanya. (Far)