IPOL.ID – Kelurahan Duren Sawit merupakan salah satu wilayah di Jakarta Timur yang termasuk kawasan potensial dalam hal peningkatan infrastruktur dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Di tempat ini, ada rumah Kapolri dan PJ Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono serta pejabat tinggi lainnya.
Saat ini kelurahan Duren Sawit dipimpin oleh seorang perempuan cantik yang enerjik lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) tahun 2005 bernama Santi Nur Rifiandini.
Dengan sejumlah pengalaman dan totalitasnya, Lurah Santi terbilang sukses membangun kerukunan dan keguyuban masyarakat serta responsif dalam memberikan pelayanan warga.
“Alhamdulillah warga kami termasuk harmonis dan guyub. Kami selalu jaga kekompakan dengan terus menjalin koordinasi bersama para ketua RW dan tokoh masyarakat,” kata Santi dikutip Sabtu (10/12).
Santi komitmen untuk terus meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat. Santi menyebutkan, pihaknya sebisa mungkin memitigasi kerawanan seperti banjir, kebakaran dan tawuran.
“Kalau genangan disini masih ada tapi Alhamdulillah tidak sampai mengungsi, jadi ketika hujan reda, cepat surut. Atau masalah lampu dan jalan rusak, Insya Allah cepat penanganannya,” ujarnya.
“Kalau kebakaran, ada lokasi yang sulit dijangkau posisinya di dekat sungai tapi sekarang aksesnya sudah mulai bagus dan terus kami benahi,” lanjutnya.
Salah satu terobosan yang berhasil dilakukan Santi adalah dibentuknya Posyandu Remaja. Untuk mewujudkan programnya itu, meski sempat ragu karena berbagai tantangan, namun akhirnya berhasil meresmikan Posyandu Remaja pada 27 November 2022 lalu.
“Dahulu di Duren Sawit belum ada Posyandu Remaja. Alhamdulilah kini telah terbentuk dan ke depan akan kita tambah lagi. Kendalanya cukup banyak karena tidak ada anggaran dan Ketua RW-nya baru,” katanya.
Terkait pelayanan warga Santi menuturkan, yang terpenting adalah bagaimana merespon dan menanggapi apa yang menjadi harapan warga.
Santi pun sejak pertama bertugas di kelurahan Duren Sawit terus menjalin koordinasi dan komunikasi dengan semua pihak mulai dari RT, RW, kader, karang taruna dan lain-lain.
“Saya termasuk yang mengharuskan segala sesuatu tercatat, ter arsipkan. Jadi, kalau pengaduan misalnya, selain melalui whatsapp juga diusahakan bersurat. Karena kan tertib administrasi, kalau pemerintah kan mesti ada hitam di atas putihnya,” ucapnya.
Strategi Santi membangun kondusifitas lingkungan antara lain dengan melakukan pendekatan terhadap kalangan perempuan. Salah satunya, mengunjungi emak emak.
“Ketika mengunjungi balita kurang gizi atau Bawah Garis Merah (BGM), saya upayakan membawa bingkisan seperti susu dan pempers yang memang bemanfaat untuk balita tersebut,” ucapnya.
Santi mengungkapkan, karena warganya pun sangat beragam dari segi latar belakang ras, etnis dan pendidikan, ia juga tak jarang menghadapi problematika sosial yang muncul.
“Mungkin karena saya perempuan jadi gayanya beda dengan laki-laki, ketika menghadapi hal seperti ini jadi harus lebih ramah sehingga hatinya menjadi lunak, karena kalau sapaan awalnya baik kesannya akan baik,” ungkapnya.
Diketahui, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono merupakan salah satu warga Kelurahan Duren Sawit. Santi menyampaikan, Heru merupakan pejabat tinggi yang tidak menutup diri dan mudah bergaul serta punya kepedulian dengan lingkungan.
Saat ditanya soal agenda inspeksi mendadak dan kunjungan atau blusukan yang sering dilakukan Pj Gubernur DKI, Santi mengaku sangat mendukung dan berharap bisa menjadi motivasi semua pegawai di kelurahan dalam mengakselerasi kepentingan warga.
“Pak Pj sangat baik, dan warga pun sering bilang kalau Pak Pj orangnya memang membaur, terbuka kepada lingkungan. Pesan Pak Pj waktu hadir di acara kami, jangan aneh-aneh! Artinya, semua sudah memiliki prosedur dan ikuti semua prosedur yang sudah ada,” tutupnya.(Peri)