Uniknya, atap masjid berbentuk meru ini kita temukan di banyak lokasi di Indonesia. Di India saja yang menjadi asal agama tersebut, tidak jamak ditemukan bentuk bangunan yang beratap meru. Pun dengan banyaknya bangunan Hindu maupun Buddha di kepulauan Nusantara yang berbentuk meru, karena pengaruh ajaran Kapitayan juga.
Di Jawa saja, kenapa sih sholat dibahasakan menjadi sembahyang? Karena orang-orang Kapitayan menganggap Tuhan tertinggi mereka adalah Hyang. Islam lalu menjelaskan, bahwa Allah itu konsepnya sama dengan Tuhan mereka: tidak bisa diindra.
Hal ini semakin menarik ketika Islam datang. Mereka yang awalnya adalah penganut Kapitayan, dan melihat Islam sebagai agama yang konsep ketuhanannya kurang lebih sama dengan agama mereka, kemudian justru tertarik karena Islam selain banyak miripnya, juga memberikan konsep hidup yang jelas. (tim)