Berkaitan dengan eksperimen fisika di luar angkasa, BRIN melalui Pusat Riset Antariksa bersama dengan JAXA dan negara asia pasifik lainnya mengadakan program edukasi bagi generasi muda khususnya di wilayah Asia Pasifik. Melalui program ini, mahasiswa S1 hingga S2 di Indonesia dapat mengajukan proposal eksperimen sederhana yang kemudian jika lolos seleksi, eksperimen tersebut akan didemonstrasikan melalui modul Kibo yang ada di ISS.
“Kami mengajak mahasiswa S1-S2 perguruan tinggi/universitas di Indonesia untuk ikut serta dalam program ini dengan mengajukan proposal eksperimen sederhana dan kemudian astronot mendemonstrasikan eksperimen tersebut dalam modul Kibo,” jelas Rasdewita.
Program yang berjudul Asian Try Zero Gravity (ATZG) ini dimulai dari seleksi proposal peserta Indonesia yang akan dilakukan oleh juri dari periset BRIN. Proposal kemudian akan diseleksi kembali oleh badan antariksa Jepang JAXA.
“Negara-negara peserta akan mengirimkan proposal yang telah diseleksi, untuk kemudian dipraktikkan oleh kru astronot dalam Modul Kibo di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Kami dari Pusat Riset Antariksa menjadi jembatan bagi generasi muda di Indonesia. Untuk seleksi proposal dari Indonesia akan dilaksanakan oleh juri peneliti BRIN,” jelas Rasdewita.