Hal yang menjadi pertimbangan di antaranya memprioritaskan fungsi makan menjadi normal dengan mengorbankan pita suara, karena sebelumnya Sultan kesulitan makan dan minum.
Serta aspek waktu penyembuhan untuk kembali beraktivitas relatif lebih cepat, yaitu butuh waktu maksimal satu bulan pasca operasi untuk bisa kembali beraktivitas.
“Sampai saat ini Sultan masih ditidurkan dan ditempatkan di ruangan ICU Khusus RS Polri. Menurut ketua tim dokter (dr.Yosita), Sultan akan ditempatkan di ICU khusus estimasi lima hari,” jelasnya.
Dari ruang ICU khusus RS Polri Kramat Jati, selanjutnya mahasiswa Universitas Brawijaya itu akan ditempatkan di kamar perawatan sekitar tiga minggu. Sehingga diharapkan nantinya Sultan dapat makan dengan normal.
Merujuk keterangan tim dokter yang menangani perawatan, Fatih menambahkan, nantinya Sultan akan diberi terapi latihan berbicara menggunakan napas dari perut selama lima bulan.
Kemudian untuk indera penciuman, kemampuan penciuman Sultan kini sepenuhnya sudah menghilang karena saluran pernapasan melalui tenggorokan ditutup.