“Kami melihat dua pasangan lain yakni Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin terbuka peluang yang sama untuk lolos putaran kedua,” ungkapnya.
Karena, lanjut Adjie, dari data LSI menunjukkan ada penurunan elektabilitas dua paslon. Pasangan Ganjar-Mahfud ada penurunan elektabilitas, sedangkan Anies-Cak Imin ada kenaikan elektabilitas.
Kedua, kuatnya kritik publik mengenai hasil putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal isu dinasti, dan isu demokrasi ternyata tidak punya efek kuat menurunkan elektoral negatif kepada pasangan Prabowo-Gibran.
Kemudian ketiga, rating approval publik terhadap Pak Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi) yang tidak mengalami penurunan, justru mengalami kenaikan.
Dan kenapa dua putaran Pilpres 2024? Adjie menanbahkan, karena survei menunjukkan hanya tersisa 10,8 persen mereka yang belum menentukan pilihannya.
“Kalau dibagi secara proporsional, karena tidak mungkin satu kandidat bisa mengambil semua suara yang masih belum menentukan pilihannya, maka belum ada satu pun paslon presiden yang bisa meraih suara diatas 51 persen,” imbuhnya.