IPOL.ID-Berbagai terobosan yang dilakukan Cinta Quran Foundation dalam memberantas buta huruf al-Ouran dari Aceh sampai Papua melalui perhelatan
spektakuler “Amazing Ouran” yang diselenggarakan di Granada Ballroom Menara 165 Jakarta.
“Adapun cara yang dilakukan dalam memberantas buta huruf al-Ouran melalui penyelenggaraan kelas pelatihan tidak berbayar diberbagai daerah di Indonesia, ” jelas Ustadz Fatih Karim, Founder & CEO Cinta Quran di Jakarta, Minggu (10/12/2023).
Menurutnya, pagelaran “Amazing Quran” yang bertajuk The Heritage of Quran, sangat besar artinya untuk mengentaskan masyarakat Indonesia yang kini mencapai 72 persen untuk belajar ayat suci Al Quran.
Ustadz Fatih bersyukur, lembaga sosial yang bergerak dalam Syiar dan Dakwah Quran yang bergerak sejak tahun 2012 sudah mencapai 350.000 orang yang mengerti huruf dan membaca Al Quran.
Bila penduduk Indonesia kini sudah mencapai 270 juta orang, maka masih ada 72 persen lagi yang masih buta aksara huruf Al Quran. Hal itu yang membuatnya bekerja keras untuk memenuhi target agar di tahun 2050 sebagian besar masyarakat Muslim Indonesia sudah mengenal dan bisa membaca Ayat suci Al Quran.
Ustadz Fatih melanjutkan, upaya memenuhi target yang diharapkan, sudah seharusnya bekerja ekstra keras bersama timnya sering menggelar “Amazing Quran” dan turun langsung ke berbagai daerah di Indonesia.
Dengan harapan, Indonesia yang dikenal dengan mayoritas “Umat Muslim” mampu membaca Ayat suci Al Quran dengan jumlah sesuai target yang diharapkan.
Ustadz Fatih mengatakan, dengan berbagai kondisi yang ada saat ini sudah seharusnya umat muslim banyak membaca Ayat suci Al Quran. Dengan harapan, hatinya bisa tenang dan lebih dekat lagi dengan Allah.
Apalagi dengan suasana hiruk pikuknya perkembangan jaman dan situasi politik yang makin memanas. Sudah seharusnya banyak membaca Al Quran, agar dapat menyiram hati dan mendapat petunjuk dari Allah yang Maha Esa.
Dengan berbagai kejadian belakangan ini, Ustadz Fatih tidak henti – hentinya mengajak masyarakat Indonesia memerangi buta aksara Al Quran. Dengan harapan, minimal bisa membaca Al Quran biar hatinya lebih tenang menghadapi situasi apapun yang terjadi.
Dalam upaya menggerakkan hati para peserta, panitia melibatkan beberapa pembicara inspiratif nasional dan internasional yang memiliki kompetensi baik dalam ilmu maupun pengalaman di antaranya Prof Fahmi Amhar, Ustad Oemar Mita, Ustad Bachtiar Nasir, K. H Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), dan Ustad Fatih Karim sendiri.
Menurut Ustad Fatih Karim, seluruh kegiatan ini didedikasikan untuk mendukung Syiar Quran Project (SQP), khususnya program Indonesia Bisa Baca Quran (IBBQ). (bam)