Di pengguna Whatsapp sebagai contoh, di segmen ini Gerindra jadi pilihan tertinggi elektabilitasnya 19,5%. Posisi kedua, ada PDIP 16,3%. Kemudian Golkar 13,5%. PKS 10,6%, dan PKB 7,3%.
Pada pilihan capres di lima partai terbesar, Anies Rasyid Baswedan-Muhaimin Iskandar unggul di PKB dan PKS. Prabowo Subianto-Gibran unggul di Gerindra dan Golkar. Ganjar Pranowo-Mahfud MD unggul di PDIP.
Anies-Muhaimin mendapat dukungan dari pemilih PKS sebesar 85,8%, dari pemilih PKB 41,2%. Prabowo-Gibran dapat dukungan dari pemilih Gerindra sebesar 83,4%, pemilih Golkar sebesar 59,0%. Lalu Ganjar-Mahfud mendapat dukungan pemilih PDIP sebesar 75,6%.
Jika Prabowo-Gibran terpilih di Pilpres 2024, terbuka peluang partai utama yang mencalonkannya, Gerindra juga menjadi partai utama menang pileg nomor satu.
“Data di Desember 2023 menunjukkan gejala itu. Tapi masih tersisa waktu dua bulan untuk dinamika turun dan naiknya dukungan rakyat kepada partai politik,” tukasnya.
Lebih jauh, debat capres telah rampung dilakukan. Dilanjutkan debat cawapres rencananya akan digelar pada 22 Desember 2023 sangat ditunggu-tunggu masing-masing pendukung, apakah nantinya akan berpengaruh terhadap suara pemilih? Hanggoro menyebutkan, dia menduga debat yang dilakukan berpengaruh, pertama, pada minor dan kedua, di kalangan elit.