Di antaranya banyak asrama penyandang disabilitas diganti dengan pusat rehabilitasi, bahkan ada yang digunakan menjadi panti sosial untuk tempat kelompok lanjut usia (Lansia).
Sementara banyak penyandang disabilitas usia produktif tidak terjangkau, bahkan banyak sekolah inklusi tidak berjalan semestinya karena guru-guru yang ada tidak memahami disabilitas.
Tapi isu pendidikan untuk disabilitas ini justru tidak tersentuh dalam gagasan-gagasan dilontarkan Anies Baswedan hingga Ganjar Pranowo dalam debat capres pada akhir pekan itu.
“Kalau buat saya pribadi dan teman-teman Pertuni Jakarta Timur kalau saya pantau sangat disayangkan. Padahal disitu (dalam debat) ada pertanyaan tentang disabilitas,” ungkap Muliawan. (Joesvicar Iqbal)