IPOL.ID – Aparat Pusat Laboraturium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pasca peristiwa kebakaran di Ruko Bingkai Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, Kelurahan/Kecamatan Mampang Prapatan, Jakarta Selatan.
Meski demikian, kepolisian masih melakukan penyelidikan pada kasus kebakaran yang menewaskan tujuh orang dan lima korban terluka di toko bingkai di Mampang Prapatan, Senin (22/4/2024).
“Untuk olah TKP, jam 11.00 WIB dilakukan Puslabfor,” ujar Wakil Kepala Satuan Reserse Kriminal (Wakasat Reskrim) Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi pada awak media, Senin (22/4).
Olah TKP melibatkan Puslabfor Polri akan meneliti penyebab kebakaran di ruko tersebut. Tim Identifikasi dan Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan juga dilibatkan dalam proses olah TKP itu.
Sebelumnya, petugas telah melakukan penyedotan air ini di basement toko bingkai tersebut. Penyedotan air dilakukan agar pihak Laboratorium Forensik bisa melakukan olah TKP hari ini.
“Kami diperintahkan Kasat Reskrim pada hari ini untuk melakukan penyedotan air yang berada di basement. Sehingga saat Laboratorium Forensik akan melakukan olah TKP area basement sudah clear, tidak ada air,” ungkap Kapolsek Mampang Prapatan, Kompol David Y Kanitero pada awak media di lokasi, Minggu (21/4).
“Sabtu kemarin tim penyidik melakukan pengecekan TKP, keterangan para saksi sumber api pertama kali berada di basement. Oleh karena itu, penyidik melakukan pengecekan ke basement dan didapati area basement masih tergenang air dengan ketinggian 150 sentimeter. Karena itu dari tim laboratorium forensik baru akan melakukan olah TKP pada Senin 22 April 2024,” tambah Kapolsek.
Terlihat penyedotan itu dialirkan ke gorong-gorong yang berada di depan toko bingkai. Para petugas menggunakan dua unit pompa apung kapasitas 50 liter per detik, dan satu unit pompa mobil 100 liter per detik.
Penyedotan itu melibatkan Dinas Lingkungan Hidup hingga Damkar. Dan penyedotan air ini juga diharapkan tidak merusak TKP.
“Arahan saya dalam kegiatan ini agar memperhatikan keselamatan paling utama. Sehingga yang keluar masuk wajib menggunakan helm dan sarung tangan,” ujar David.
“Dan di TKP itu selain tugas utama menyedot air, untuk tidak menyentuh barang atau meninggalkan barang pribadi di TKP,” sambungnya.
Sebelumnya, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengungkap ketujuh jenazah yang menjadi korban kebakaran di Mampang telah diserahkan kepada pihak keluarga.
Ketujuh jenazah telah berhasil diidentifikasi dan diserahkan kepada penyidik.
“Kemarin malam sudah teridentifikasi semuanya dan langsung diserahkan ke penyidik untuk diambil oleh ke keluarganya,” terang Hariyanto, Sabtu (20/4).
“Sudah semuanya diambil keluarga tadi malam,” tukas Karumkit.
Sebelumnya diberitakan, tujuh korban tewas dalam peristiwa kebakaran Ruko Saudara Frame di Jalan Mampang Prapatan Raya, No. 31-32, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Jumat (19/4) menderita luka bakar berat.
Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Brigjen Pol Hariyanto menerangkan, berdasar hasil pemeriksaan jenazah di posko postmortem ketujuh korban menderita luka bakar hampir 90 persen.
“Hampir 90 persen dan grade (derajat kedalaman luka bakar) sudah grade empat (derajat luka bakar paling berat),” ujar Hariyanto di RS Polri Kramat Jati, Jumat (19/4). (Joesvicar Iqbal)