IPOL.ID – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden mendukung Kamala Harris sebagai calon presiden dari Partai Demokrat. Kamala berpeluang menjadi perempuan kulit hitam pertama keturunan Asia Selatan yang memimpin partai besar di AS, Senin (22/7/2024).
Kamala telah menjabat lebih dari tiga tahun sebagai orang kedua di AS. Tetapi setelah Biden mengundurkan diri dari pemilihan presiden 2024 pada Minggu (21/7/2024), seperti dikutip voa, dia menjadi pesaing utama untuk nominasi calon presiden.
Kendati telah mengemban tugas-tugas penting sebagai wakil presiden, dia juga kesulitan mendapatkan dukungan bagi kebijakan dan menjalin hubungan dengan para pemilih.
Kamala membuat sejarah pada 2020 ketika menjadi perempuan pertama yang menjabat wakil presiden. Ia juga perempuan kulit hitam pertama dan perempuan keturunan Asia pertama yang memegang jabatan itu.
Kamala memasuki peran itu dengan harapan bahwa dirinya dapat mengemban jabatan Partai Demokrat pada masa depan, dan mungkin menjadi orang berikutnya untuk dinominasikan Partai Demokrat.
Kamala menangani tugas-tugas kebijakan penting sebagai Wakil Presiden, kerap tugas-tugas itu merupakan isu-isu rumit yang terlalu sulit baginya. Salah satu tugas awal diembannya adalah mengatasi penyebab migran masuk ke AS dengan berupaya memperbaiki kondisi di negara-negara di Segitiga Utara seperti Honduras, El Salvador, dan Guatemala.
Tugas itu menempatkannya di garis depan dalam isu imigrasi bermuatan politik. Dalam wawancara dengan NBC News pada 2021, setelah ditanya berulang kali mengapa tidak pernah datang ke perbatasan AS-Meksiko padahal dia melakukan perjalanan ke Amerika Tengah, Harris menjawab dengan sangat tajam: “Dan saya belum pernah ke Eropa. Dan saya tidak mengerti maksud Anda”.
Meski staf Harris berargumen bahwa wakil presiden ditugasi secara khusus untuk mengamati penyebab migrasi dan tidak mengamankan perbatasan, pesan Kamala sendiri kepada calon migran dalam perjalanannya ke Amerika Tengah, membantu mengaitkannya dengan masalah itu. (Joesvicar Iqbal/voa)