IPOL.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta diminta mengadakan simulasi pencoblosan sebelum pelaksanaan Pilkada pada November 2024 mendatang.
Ketua Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) DPC Jakarta Timur, Mulyawan mengatakan simulasi pencoblosan ini penting untuk memberi ‘gambaran’ kepada tunanetra terkait bentuk surat suara.
“Sampai saat ini kita belum ada informasi bahwa ada simulasi Pilkada. Tapi saya berharap akan adanya simulasi pencoblosan,” tutur Mulyawan di Pasar Rebo, Selasa (27/8/2024).
Simulasi pencoblosan ini penting karena meski KPU sudah menyediakan template alat bantu braille, tapi dalam praktiknya template tersebut justru banyak tidak digunakan sesuai ketentuan.
Pada Pemilu 2024 lalu contohnya banyak ditemukan kasus template alat bantu braille yang justru digunakan petugas KPPS jadi alas tulis, atau justru ditumpuk sehingga merusak huruf braille.
“Template kita hanya dijadikan bantalan penulisan, tumpukan kertas saja. Jangan mentang-mentang kita (disabilitas) bawa pendamping enggak dikasih template juga,” katanya.