IPOL.ID – Indonesia Corruption Watch (ICW) mengatakan pada kepemimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2024 tindakan operasi tangkap tangan (OTT) mengalami penurunan dari periode sebelumnya. Selama dalam periode kepemimpinan Firly Bahuri, OTT di KPK jarang dilakukan.
Hal tersebut disampaikan oleh peneliti dari ICW, Diky Anandya, dalam acara ‘Peluncuran Laporan dan Diskusi Publik Evaluasi Kinerja KPK 2019-2024’ di Mangkuluhur Artotel Suites, Jalan Gatot Subroto, Jumat (6/9/2024). Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Ketua KPK Alexander Marwata.
“Kami melihat bahwa ada penurunan yang cukup signifikan dari segi penindakan kasus korupsi melalui metode tangkap tangan. Kalau kita bandingkan dengan tahun pertama dengan komisioner sebelumnya tahun pertama, tahun kedua, tahun ketiga, hingga tahun keempat angkanya jauh berbeda, menurun drastis,” ucap Diky dalam pemaparannya.
Ia menyebutkan OTT di zaman Agus Rahardjo dan Firly Bahuri berbeda. Di tahun pertama kepemimpinan Agus, 17 OTT dilakukan, sementara Firly Bahuri dan tim berada jumlah OTT di angka 7.