dr. Prima menjelaskan, kegiatan Hari Penglihatan Sedunia tahun 2024 dirangkaikan dengan kegiatan pekan deteksi dini gangguan penglihatan di seluruh Indonesia pada minggu kedua bulan Oktober, serta peluncuran Peta Jalan Gangguan Penglihatan Mata tahun 2024-2029 di Indonesia.
“Peta jalan ini merupakan dokumen strategis yang memuat arah tujuan strategi dan program penanggulangan gangguan penglihatan di Indonesia. Diharapkan nanti, dengan adanya peta jalan ini, tentu dapat menjadi panduan bagi daerah dalam menyusun rencana aksi untuk mencapai target dan indikator kesehatan mata baik Global, regional maupun nasional,” lanjut dr. Prima.
Lebih lanjut, dr. Prima menyampaikan, dalam pelaksanaan kegiatan Hari Penglihatan Sedunia, juga dilakukan pemberian kacamata gratis untuk anak-anak yang mengalami kelainan refraksi.
Siswa SMP Gunung Sari, Sahirah Safitri, sebagai salah satu penerima kacamata gratis, merasa senang dan berterima kasih atas bantuan tersebut. Dengan kacamata baru, Sahirah kini dapat melihat dengan jelas, setelah sebelumnya penglihatannya buram pada jarak tertentu.