IPOL.ID – Proses identifikasi korban kebakaran di gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, menghadapi kendala. Rumah Sakit Polri Kramat Jati menyatakan kesulitan mengidentifikasi jenazah karena kondisi jasad yang terbakar parah dan sulit dikenali secara visual.
“Jadi, kesulitan yang dihadapi pertama adalah kondisi korban yang terbakar parah, sehingga sulit dikenali secara visual,” kata Kabid Disaster Victim Identification (DVI) Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi dikutip Senin (20/1).
Fauzi juga menjelaskan bahwa insiden ini tergolong sebagai “open disaster.” Artinya, jumlah korban dan siapa saja yang terlibat masih belum dapat dipastikan karena lokasi kejadian merupakan tempat umum yang bisa diakses banyak orang.
Ia menyebut bisa saja jumlah korban hilang lebih dari 14 orang. Ia menjelaskan adanya potensi korban lain di lokasi yang keluarganya tidak melapor karena ketidaktahuan.
Hingga saat ini, RS Polri telah menerima delapan kantong jenazah dan melakukan pemeriksaan Ante Mortem.
Namun, Ahmad Fauzi mengingatkan bahwa satu kantong jenazah tidak selalu berarti satu individu, melainkan bisa saja berisi bagian tubuh dari beberapa korban.
Data Post Mortem juga telah diambil dari 14 keluarga yang melaporkan kehilangan anggota keluarganya.
Data ini akan dibandingkan dengan hasil pemeriksaan post mortem pada jenazah yang ditemukan.
“Jika hasil sudah ada kecocokan, maka kami akan segera umumkan,” sebutnya.
Proses ini membutuhkan waktu sekitar satu hingga dua pekan atau lebih, tergantung kondisi barang bukti yang dibawa ke laboratorium.
“Biasanya lebih lambat karena kondisi barang bukti yang dibawa ke laboratorium DNA kondisinya juga sulit,” katanya. (far)
Identifikasi Korban Kebakaran Glodok Terkendala Kondisi Jenazah
