Don’t look back with regret, look forward with hope. Tak perlu lagi melihat ke belakang dengan penuh penyesalan, mari kita merajut masa depan dengan berbagai harapan. Kita tidak bisa selamanya memelihara dendam dan kebencian, mungkin Prabowo salah, dan beliau mengakui sudah meminta maaf ke beberapa korban yang masih hidup, tapi saat itu memang Prabowo sedang menjalankan tugas, dan juga Prabowo ngopeni para aktivis yang ia culik bahkan diberdayakan, bisakah kita menjadi manusia pemaaf seperti yang tersurat dalam al-Quran; Wal Kaẓimīn al-ghayẓa wa al-‘āfīn ‘an al-nās, mampukah kita menjadi golongan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang lain?
Saya kira, tak ada sedikitpun niat Prabowo mencelakai rakyatnya, apalagi melakukan tindakan HAM berat. Sudah terlalu lama kita berada dalam kubangan amarah, mari kita bangun bersama untuk keadilan HAM kedepannya, cita-cita bangsa ini sangat besar, Menteri Natalius Pigai menekankan keadilan HAM memiliki jaungkauan yang sangat luas, meliputi hak atas pendidikan, pangan, kesehatan, keamanan, dan memelihara kehidupan banyak orang. Kita perlu fokus terhadap kerja-kerja HAM, karena manusia dilahirkan bersama hak-haknya, dan hak itu adalah fitrahnya.