“Pesan yang ingin kita tekankan adalah: mulai dari diri sendiri. Jangan hanya menyalahkan pihak luar seperti Amerika atau Barat. Kita harus membangun institusi yang transparan, bebas korupsi, dan melayani rakyat,” kata Mardani.
Konferensi ini juga menjadi momentum peringatan 25 tahun berdirinya PUIC (Silver Jubilee) sejak dibentuk pada tahun 1999. Acara akan dihadiri oleh 450 delegasi dari 38 negara anggota OKI, termasuk 10 negara pengamat (observer).
Agenda penting lainnya dalam konferensi ini termasuk pembahasan tentang dukungan terhadap kemerdekaan Palestina, upaya deeskalasi konflik India–Pakistan, kerja sama ekonomi antaranggota, dan penguatan peran parlemen dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan kehadiran kepala negara pada pembukaan, Indonesia diharapkan tidak hanya menjadi tuan rumah yang baik, tetapi juga pemimpin opini dan gerakan nyata dalam menciptakan dunia Islam yang lebih adil, inklusif, dan damai. (*)