IPOL.ID – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menargetkan pertumbuhan agresif untuk Bank Umum Syariah (BUS) barunya hasil spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) dan akuisisi PT Bank Victoria Syariah (BVIS). Fokus utama BUS baru ini adalah digitalisasi layanan guna menarik nasabah dari segmen konformis dan konservatif.
Direktur Manajemen Risiko BTN, Setiyo Wibowo, menyebut segmen konformis-konservatif merupakan kelompok loyal terhadap perbankan syariah, namun menuntut peningkatan layanan digital. “Untuk bisa masuk ke segmen ini, perlu perbaikan teknologi digital. Ini menjadi target utama kami,” ujar Setiyo.
BTN saat ini tengah merancang rencana bisnis jangka panjang BUS hingga lima tahun ke depan. Targetnya, BUS baru bisa menjadi bank syariah terbesar kedua di Indonesia dalam dua hingga tiga tahun ke depan.
Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menambahkan BUS akan tetap fokus pada pembiayaan KPR syariah sebagai bisnis inti, dengan perluasan produk ke consumer banking, seperti cicil emas dan tabungan emas.