IPOL.ID – Efek Prabowonomics mulai terasa. Inpres 9/2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih menjadi bukti nyata dari efek ini. Karena itu, marwah koperasi harus tetap terjaga, terbebas dari pasar bebas dan kepentingan tertentu yang tidak berpihak pada kesejahteraan rakyat banyak.
Hal itu disampaikan Ketua Umum Induk Koperasi Unit Desa (INKUD) Portasius Nggedi di Jakarta Rabu (04/06/2023). “Kami sudah berkirim surat kepada Presiden Prabowo, memberi masukan agar momentum Kopdes Merah Putih ini bisa mengangkat dan mendorong koperasi lebih besar, lebih maju, lebih mandiri dan harus bersih dari berbagai kepentingan yang tidak sesuai dengan arahan Presiden,” tegas dia.
Harus diakui, lanjut Portasius, selama ini peran dan fungsi koperasi terasa terpinggirkan. Kalah oleh pasar bebas dan kapitalis. Konsep Prabownomics sendiri, yakni mengambil titik tengah antara kapitalisme dan sosialisme dengan ekonomi Pancasilanya, tentu sangat peduli dengan isu ketimpangan. “Selama ini koperasi hanya menyumbang Rp1,7 Triliun dari PDB (Produksi Domestik Bruto-red) nasional yang ribuan triliun. Sangat kecil. Dengan inpres ini, kami yakin koperasi bisa maju kembali seperti apa yang dicita-citakan bapak bangsa,” ujar Portasius Nggedi.