IPOL.ID – Pemerintah mulai mendistribusikan bantuan subsidi gaji (BSU) kepada 3,2 juta pekerja sebagai penerima manfaat.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, jumlah itu merupakan 37,4% dari total target penerima BSU sebanyak 8,7 juta orang. Penyaluran BSU 2021 sendiri hingga saat ini sudah melewati tahap ketiga.
Kalau didetailkan, tahap I telah tersalurkan kepada 947.436 penerima, tahap II tersalurkan kepada 1.145.598 penerima, dan tahap III tersalurkan bagi 1.158.529 penerima. Penyaluran BSU 2021 Tahap I dan Tahap II ditransfer langsung kepada pekerja/buruh penerima BSU yang memang telah memiliki rekening eksisting di salah satu Bank Himbara (Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BNI atau Bank BTN).
Sedangkan penyaluran Tahap III dilakukan melalui skema pembukaan rekening kolektif (Burekol) bagi para pekerja/buruh penerima BSU yang belum memiliki rekening di salah satu Bank Himbara.
“Penyaluran BSU tahap ketiga dengan skema burekol sudah berjalan. Kemarin di Semarang, saya sempat meninjau pelaksanaan burekol ini. Di mana pihak bank Himbara jemput bola ke perusahaan-perusahaan yang memang pekerja/buruh penerima BSU nya belum memiliki rekening Bank Himbara,” bebernya.
Menakertrans mengingatkan, untuk menghindari terjadinya duplikasi penerima manfaat program BSU 2021 dengan program bantuan sosial lainnya, maka sesuai dengan Permenaker 16 Tahun 2021, penerima BSU diprioritaskan bagi pekerja/buruh yang belum menerima manfaat program Kartu Prakerja, Bantuan Produktif Usaha Mikro (BPUM), dan Program Keluarga Harapan (PKH).
“Guna mencegah terjadi duplikasi penerima dan sebagai upaya agar program BSU ini tepat sasaran, kami melakukan pemadanan data calon penerima BSU dengan database penerima program Kartu Prakerja, program BPUM, dan PKH. Hal itu dilakukan semata-mata agar program pemerintah dalam rangka PEN ini mencakup keseluruhan kelompok masyarakat yang terdampak pandemi COVID-19,” paparnya.
Politikus PKB itu mengutarakan, proses monitoring pelaksanaan program BSU terus dilakukan. Misalnya dengan mengunjungi langsung para pekerja atau buruh yang menerima manfaat BSU.
Ida menyebutka, sebagian besar BSU digunakan para pekerja atau buruh untuk memenuhi kebutuhan dasar rumah tangganya.