IPOL.ID- PON 2020 Papua bakal berlangsung 2 hingga 15 Oktober 2021. Namun beberapa cabang olahraga telah bergulir mendahului jadwal resmi.
Cabor tenis akan mulai besok, Minggu, 25 September hingga Kamis, 7 Oktober. Tenis menggelar tujuh nomor pertandingan, Beregu putra dan putri serta lima set medali perorangan: tunggal dan ganda putra putri serta mix doubles.
Tenis kembali ke khitah di PON Papua ini, balik lagi ke aturan tanpa pembatasan usia peserta. Bebas, tidak seperti edisi 2012 di Riau & 2016 di Jawa Barat yang mematok ajang ini untuk 21 & Under.
Mari berprasangka baik kepada aturan pembatasan usia yang diketok sekitar 10 tahun silam ketika Pelti di bawah kepemimpinan Martina Widjaja. Sebuah kebijakan nan visioner untuk melahirkan juara muda usia.
Rada aneh bin ajaib karena pada PON 2008, tanpa pembatasan umur pun, ajang puncak prestasi olahraga nasional ini juga melahirkan juara muda.
Christopher Rungkat yang meraih emas tunggal putra masih 18 tahun, sedangkan peraih emas tunggal putri, Ayu Fani Damayanti 22 tahun.
Jangan juga mencari dasar aturan itu dari literasi tenis. Kagak bakal nemu, dah. Aturan aneh nan ganjil apalagi setelah munculnya Youth Olimpic di tingkat dunia atau PON Remaja di Indonesia.
Batas usia atas, hanya ada di kategori junior, yakni untuk petenis 18 & Under. Setelah itu hanya ada kategori terbuka.
Di level senior atau dikenal dengan istilah veteran di tanah air, yang ada adalah usia batas bawah, yaitu untuk pemain minimal 35 tahun.
Federasi Tenis Internasional (ITF) justru
serius membuat aturan minimal usia petenis agar dapat berkompetisi. Age Eligible, minimal telah berulang tahun ke-14 saat ikut turnamen.
Rules itu dibuat melalui penelitian dan panel diskusi berbagai ahli. Bukan hasil Munas Induk Organisasi yang dihadiri wakil pengurus dengan latar belakang yang acak.
Percayalah bahwa kompetisi yang sehat akan melahirkan juara yang bermartabat. Pembinaan yang benar akan menghasilkan talenta muda yang menjadi juara karena mereka memang lebih baik dari generasi lama.
Selamat kembali ke jalur yang benar PON Papua 2021.(Dwi Ari Setyadi, pemerhati tenis nasional)