IPOL.ID – Sedikitnya 59 orang tewas akibat bom bunuh diri yang tampaknya menargetkan polisi yang sedang salat di sebuah masjid di Peshawar, Pakistan.
Masjid tersebut berada di dalam kawasan Mabes Kepolisian Pakistan yang dijaga ketat. “Teroris ingin menciptakan ketakutan dengan menargetkan mereka yang melakukan tugas membela Pakistan,” kata Perdana Menteri Shehbaz Sharif dikutip BBC, Selasa (31/1).
Taliban Pakistan membantah terlibat setelah klaim awal oleh salah satu komandannya. Kelompok itu mengakhiri gencatan senjata pada November, dan kekerasan terus meningkat sejak itu.
Pada bulan Desember mereka menargetkan sebuah kantor polisi -seperti Peshawar, di barat laut negara itu- yang menyebabkan kematian 33 militan.
Seorang juru bicara rumah sakit mengatakan kepada BBC jumlah korban tewas mencapai 59 orang, sementara 157 orang terluka.
“Antara 300 dan 400 petugas polisi berada di daerah itu pada saat itu,” kata Kepala Polisi Peshawar, Muhammad Ijaz Khan, kepada media setempat.
Masjid tersebut berada di salah satu daerah yang paling banyak dikontrol di kota tersebut, yang meliputi markas polisi dan intelijen serta biro anti-terorisme.
Sharif mengatakan, mereka yang berada di balik serangan itu tidak ada hubungannya dengan Islam. “Seluruh bangsa berdiri bersatu melawan ancaman terorisme,” tegasnya.
Ledakan itu terjadi hari Senin (30/1), sekitar pukul 13.30 waktu setempat saat salat Ashar di kota barat laut, dekat perbatasan Pakistan dengan Afghanistan.
Sebuah video yang beredar di media sosial dan diverifikasi oleh BBC menunjukkan bahwa setengah dari tembok runtuh. Masjid itu ditutupi batu bata dan puing-puing saat orang-orang memanjat puing-puing untuk melarikan diri.
Beberapa jam setelah ledakan, BBC News menyaksikan sebuah fasilitas yang penuh dengan korban luka, banyak yang masih mengenakan seragam polisi.
Beberapa ditutupi krim luka bakar, kulit mereka merah karena luka bakar akibat ledakan. Yang lain mengalami patah tulang karena tertimpa puing-puing yang berjatuhan.
Seorang pria mengatakan, dia masih tidak bisa mendengar karena suara ledakan itu. Pria lain mengatakan dia telah diselamatkan setelah terjebak di bawah reruntuhan selama hampir satu jam. (ahmad)