IPOL.ID – Koordinator Siaga 98, Hasanuddin angkat bicara mengenai Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 yang dirilis oleh Transperancy International Indonesia (TII), Selasa (31/1) lalu.
Dalam indeks tersebut, Indonesia turun empat poin dari tahun sebelumnya, atau menempati peringkat 110 dari 180 negara yang dilibatkan.
“Kami menilai IPK Tahun 2022 di Indonesia, sudah digunakan sebagai sarana pelemahan KPK,” ujar Hasanuddin melalui keterangannya, Sabtu (4/2).
Tak hanya itu, indeks persepsi korupsi tersebut juga diduga untuk kepentingan kampanye politik pihak tertentu yang bertujuan membangun persepsi negatif KPK.
“Sehingga tujuan IPK untuk bahan evaluasi pihak pemerintah dalam melakukan pembenahan sistemik terabaikan,” imbuh Hasanuddin.
“Karena jika membicarakan korupsi, maka hulu pengatasannya terletak pada kekuasaan pemerintahan, sebagaimana adigium Lord Acton; pusat korupsi ada pada kekuasaan (power tends to corrupt),” imbuhnya lagi.
Ia pun berharap, KPK dapat mengkaji rilis TII terkait IPK 2022, di samping juga fokus pada pencegahan dan penindakan korupsi politik.
Untuk itu, kata dia, KPK harus memastikan betul penyelenggara pemilu tidak terlibat korupsi. Begitu juga dengan calon legislatif maupun calon Presiden-Wakil Presiden harus bersih dari KKN, dan atau setidaknya tidak sedang menjalani proses hukum dugaan pidana korupsi.
“Kami percaya dengan integritas dan profesionalistas KPK (Pimpinan dan Pegawai KPK) dengan mempedomani hasil evaluasi Dewan Pengawas KPK terhadap integritas dan profesionalitas pimpinan dan pegawai KPK di Tahun 2022 sebagaimana dirilis Ketua Dewas KPK (yang juga mantan Pimpinan KPK Periode Pertama), Tumpak Hatorangan Panggabean dengan nilai tinggi 95.7,” tandas Hasanuddin.
Sebelumnya, Transparency International Indonesia (TII) mencatat Indeks Persepsi Korupsi (IPK) Indonesia tahun 2022 turun empat poin dari tahun sebelumnya. Indonesia menempati peringkat 110 dari 180 negara yang dilibatkan.
Deputi Sekretaris Jenderal TII Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Pullman Hotel, Jakarta, Selasa (31/1), menjelaskan, CPI Indonesia 2022 berada di 34, rangking 110 dari 180 negara.
“Dibanding tahun lalu, turun empat poin dan turun 14 rangking-nya,” beber Wawan Suyatmiko dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (31/1) lalu.(Yudha Krastawan)