Oleh : DAHLAN ISKAN
KABAR baik dulu: tim nasional olahraga kriket Afghanistan diizinkan bertanding ke Australia. November nanti. Tim Junior itu juga diizinkan melawat ke Uni Emirat Arab. Ke pertandingan penyisihan Piala Dunia Kriket di bawah usia 19 tahun.
Mungkin ini juga belum bisa disebut berita terlalu menggembirakan. Kriket memang olahraga paling populer di sana –termasuk di kalangan Taliban sendiri.
Rasanya sebuah berita baru bisa gembira kalau tim bola voli putri sudah boleh bertanding di depan publik. Pun kalau harus pakai hijab.
Di zaman Taliban 1.0, praktis semua olahraga dilarang. Stadion sepak bola dipakai menggelar pertunjukan lain: eksekusi hukuman mati. Begitu banyak orang yang dihukum mati. Tiap Jumat ada saja pertunjukan pengganti sepak bola itu.
Berita gembira lainnya: Turki akan ditunjuk mengelola bandara internasional Kabul. Dan Taliban tidak akan menyerang lembah Panjshir –tempat pejuang anti-Taliban mengonsolidasikan kekuatan.
“Tidak akan ada perang lagi,” tegas juru bicara Taliban. “Semua sudah kami ampuni. Tidak akan ada balas dendam,” tambahnya.