Terhambatnya pengambilan tabungan pekerja jelas akan kembali menghambat pertumbuhan konsumsi rakyat. Yang miskin akibat ter-PHK, mengundurkan diri, atau sakit, tidak dapat mengambil seluruh tabungannya. “Hari tua atau bukan, kita tidak tahu kapan akan pergi dari dunia ini. Entah akan sampai usia 56 tahun atau tidak? Mungkin di antara mereka ada yang usaha kecil-kecilan sambil menunggu pekerjaan baru? Tidak semua sudah enak hidupnya seperti para menteri. Tolong kepada para pengambil kebijakan agar lebih manusiawi,” tambahnya.
Selain itu rakyat juga harus berhadapan dengan kenaikan harga-harga kebutuhan pokoknya yang tentu akan juga mempengaruhi tingkat konsumsinya, seperti kenaikan BBM , tarif dasar listrik, cukai rokok, PPN, dan kabarnya sektor UKM pun mau dinaikkan pajaknya.
“Sementara para pengusaha, eksportir dan importir diberikan tax amnesty. Yang miskin dipajaki, yang kaya diampuni. Ekspor dielu-elukan, konsumsi dikorbankan,” tuturnya lagi.