“Di samping itu dapat kita lihat bahwa market share keuangan syariah itu konsisten mengalami peningkatan dan telah berada di angka 10,16% dari total keuangan nasional. Perkembangan ini tentu saja diharapkan dapat mendukung perkembangan industri halal di Indonesia yang sedang kita gaungkan,” turur Nyimas.
Dia menambahkan, industri halal juga menunjukkan ketahanannya di masa pandemi. Ini terlihat dari indikator pengeluaran penduduk muslim untuk ekonomilebih baik dibandingkan dengan pengeluaran global.
Sebagai contoh sektor halal food dan modest fashion tetap positif pada 2020 di saat pengeluaran global untuk sektoe tersebut menunjukkan angka yang negatif. Sementara itu, pada produk kosmetik penurunan pengeluaran muslim tercatat lebih rendah dibandingkan dengan penularan global.
“Ini berkat dukungan lembaga keuangan syariah yang memiliki kepercayaan yang tinggi akan potensi industri halal. Kepercayaan yang tinggi tersebut ditandai dengan potensi pendapatan dari industri halal yang mencapai lebih dari 75% secara toral. Kondisi ini menunjukkan bahwa terdapat potensi yang besar dari industri halal untuk dioptimalkan oleh sektor keuangan syariah,” imbuhnya dalam virsem LPPI itu.