IPOL.ID – Jamaah haji Indonesia asal Kloter 1 Embarkasi Aceh (BTJ 1), yakni Muslim, 52, meninggal dunia 15 menit menjelang pesawat mendarat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah, Arab Saudi.
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah, Enny Nuryanti, mengatakan, berdasarkan laporan Tenaga Kesehatan Haji (TKH) kloter BTJ 1, kondisi jamaah saat di embarkasi dan di pesawat masih stabil. Bahkan, almarhum tidak tergolong dalam jamaah risiko tinggi (risti).
Almarhum adalah salah satu Ketua Regu (Karu) dari Kabupaten Pidi Jaya. “Satu jam sebelum pesawat mendarat, beliau mengeluh pusing, mual, muntah dan nyeri ulu hati. Oleh dokter TKH kemudian diberikan penanganan awal dengan memberikan obat gastroprotektor (sucralfat syrup),” ungkap Enny di Madinah, Rabu (15/6).
“Karena kondisi jamaah makin drop, akhirnya dipasang akses intravena dengan diberikan cairan NaCl, injeksi obat antimuntah (ondansentron), dan pemberian suplementasi oksigen,” lanjutnya.
Tak lama berselang, lanjut Enny, kondisi jamaah ternyata semakin menurun. Pasien bahkan sempat tidak sadarkan diri, sehingga dilakukan tindakan Resusitasi Jantung Paru selama beberapa menit sebelum akhirnya dinyatakan meninggal.
“Hasil riwayat pemeriksaan kesehatan terdahulu, diketahui terdapat riwayat kardiomegali atau pembesaran jantung, dislipidemia atau kolesterol tinggi dan riwayat penyakit lambung,” papar Enny.
Berdasarkan analisa dari dokter TKH, ujar Enny, penyebab kematian almarhum kemungkinan besar karena serangan jantung atau Acute Coronary Syndrome. Ini terkadang memiliki gejala menyerupai gangguan lambung.
“Adanya faktor risiko seperti kolesterol tinggi dan pembesaran jantung merupakan penyebab dari kejadian serangan jantungnya, ditambah aktivitas berlebih atau kelelahan selama di dalam pesawat,” jelasnya.
Sampai Rabu kemarin, tercatat ada empat jamaah haji Indonesia yang wafat di Tanah Suci. Yaitu, Muslim (BTJ 1), Bawuk Karso Samirun (SUB 4), Bangun Lubis Wahid (PDG 4), dan Suharti Rahmat Ali Binti H Rahmat (JKG 1).