Hasil kaji cepat tim BPBD Kabupaten Bogor per Senin (19/9), fenomena pergerakan tanah itu berdampak pada 170 KK/647 jiwa. Sebanyak 246 unit rumah terdampak, sedikitnya 9 unit rusak berat dan 73 rumah rusak sedang.
BPBD Kabupaten Bogor telah berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna penyelamatan warga, pendataan dan melakukan upaya untuk menimimalisir kemungkinan terburuk.
Listrik telah dipadamkan guna menghindari adanya hubungan arus pendek maupun hal lain yang tidak diinginkan. Jalan darurat juga sedang dibangun oleh swadaya masyarakat. Kondisi saat ini pergerakan tanah masih terjadi dan situasi masih belum kondusif.
Hujan dengan intensitas sedang hingga tinggi masih berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Bogor. Menurut prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika hingga Rabu (21/9).
“Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan,” pesannya.
Guna mengantisipasi potensi ancaman bencana hidrometerologi basah seperti tanah longsor, BNPB mengimbau agar melakukan upaya seperti monitoring lereng perbukitan, lereng tebing dan saluran air secara berkala memininalisir potensi bencana yang dapat dipicu oleh faktor cuaca, dan kondisi tata ruang lingkungan.